Kontroversi pembakaran al-Quran 2010 mencuat ketika pastor Terry Jones dari gereja Kristen non-denominasi kecil Dove World Outreach Center di Gainesville, Florida, Amerika Serikat, mengumumkan rencananya untuk mengadakan pembakaran kitab Qur'an pada peringatan kesembilan serangan 11 September 2001 yang ia namai Hari Pembakaran Quran Internasional (International Burn a Koran Day). Kegiatan penodaan Qur'an yang direncanakan ini dikutuk secara luas oleh para politisi dan kelompok keagamaan. Pada satu waktu, Jones mengumumkan bahwa pembakaran buku dibatalkan dan menyatakan keinginannya untuk terbang ke New York untuk bertemu imam Park51, Feisal Abdul Rauf, tetapi kemudian mengatakan bahwa pembakaran ini ditunda, bukan dibatalkan. Akhirnya, pada 11 September, ia berkata "Kami tidak akan membakar Quran... Tidak hari ini, tidak selamanya."
Maraknya berita tentang aksi pembakaran Al-qur’an ini telah memicu berbagai kontroversi di berbagai belahan dunia. kecaman terutama berasal dari umat Islam yang tidak rela agamanya diinjak-injak oleh agama lain. alasan yang diungkap Terry Jones, pendeta yang akan membakar Al-Qur’an, bahwa Al-qur’an itu jahat. Namun, hal ini tidak terjadi karena dia mendapat berbagai kecaman tidak hanya dari umat Islam tapi juga umat lainnya yang menginginkan adanya toleransi antar umat beragama.
Meskipun aksi yang dilakukan Terry Jones telah dibatalkan, hal ini tidak membuat sekelompok orang dari pengikut Terry Jones menghentikan aksi ini. telah diberitakan bahwa Pendeta Bob Old dan Danny Allen tetap melaksanakan aksinyadi halaman belakang sebuah rumah di daerah Springfield, Amerika Serikat. hal ini tentu sangat memalukan bagi Amerika Serikat yang mempunyai reputasi yang baik. hal ini telah mencoreng rasa toleransi terhadap umat agama lain.
Sebagai umat Islam pastinya merasa sangat kecewa atas tindakan tersebut dimana semua orang telah sejak kecil memperlakukan Al-qur’an secara baik dan hormat. namun kembali sebagai rakyat sekaligus sebagai umat Islam sebisa mungkin kita kembali menginstropeksi diri, apakah saya sudah menjalankan rasa toleransi antar umat beragama.
Untuk skala saya, saya sudah merasa cukup untuk bertoleransi terhadap umat agama lain. namun, melihat skala yang lebih besar dan tidak jauh-jauh, di Indonesia menurut saya toleransinya juga sangat kurang. contohnya tindakan anarkis yang sering membuat huru hara di berbagai daerah. hal itu menunjukkan kurangnya toleransi antar umat beragama.
Hdup di lingkungan bersama dengan umat lain yang mempunyai karakter berbeda beda memang sangat susah. karena tidak semua manusia yang kita temui mempunyai pemikiran dan keyakinan yang sama dengan kita. hanya dengan adanya toleransi yang tinggi kita bisa mempersatukan adanya perbedaan karakter ini dan membangun hidup yang lebih baik.
Semoga Setiap kontroversi maupun konspirasi yang kemudian menyeruak ke permukaan dapat kita renungkan kembali setiap sisi baik dan sisi buruknya, karena apapun itu dan dimanapun itu serta bagaimanapun kejadian itu , tak lain dan tidak bukan juga atas kekuasaan-Nya.
Wallahu A'lam
No comments:
Post a Comment