jika ada pepatah yang mengakatan bahwa Rumahku adalah Istanaku maka sudah layak dan sepantasnyalah muncul pula pepatah keluargaku mahkotaku , dimana dalam sebuah istana akan pasti ada seorang raja yang memakai mahkota, dan mahkota itu adalah keluarga. jika kita adalah seorang ayah maka mahkota kita adalah istri dan anak , dan jika kita seorang istri maka mahkota kita adalah suami dan anak, begitupula jika kita adalah seorang anak maka mahkota kita adalah ayah dan ibu.
Kedua orang tua kita adalah pemberian terindah dari kekasih kita yang maha pemberi, diawali dengan pemberian yang tanpa pamrih, juga terlahirkan kasih yang tanpa pamrih dengan penuh ketulusan membesarkan, mengajarkan dan membimbing kita untuk mengenali dunia meraih cita untuk kembali pada kekasih sang maha pemberi. Ibu tak pernah mengeluh ketika kita berada di rahimnya dengan nakal mengganggu kesehatannya, rela berbagi makanan dengan kita, mengajak kita kemana saja selama sembilan bulan dan berjuang mempertaruhkan nyawa untuk melahirkan kita ke dunia. Di masa kecilpun tak pernah henti-hentinya merepotkan Ibu, kenakalan kita dibalas dengan senyuman manisnya dan kesedihan kita beliau tenangkan dengan pelukannya. Ayah seorang kepala keluarga juga mengajari kita untuk kuat dan mandiri sehingga harus siap menyelesaikan segala permasalahan dan meletakan rasa tawakal pada pertolongan Allah Subhanahu wa ta’ala.
Pemberian Ibu dan Ayah yang tanpa pamrih, indahnya dibalas dengan hadiah istimewa dengan tak lupa berdoa untuk keduannya, hanya kepada Allah lah kita memohon untuk dibalas segala kebaikan mereka pada kita.
…….“Robbirhamhuma kamaa rabbayaani shagiiro” (Wahai Rabb-ku kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku diwaktu kecil)( Q.S Al-Israa : 24)
Ketika dewasa, disaat berbagi cinta dimana Allah memberikannya secara fitrah membawa pada jenjang mitsaqan ghaliza, di saat itu pula seorang wanita berganti kewajibannya kepada seorang suami, dan atau suami kepada istri , disinilah indahnya keberkahan keluarga tempat menyatunya dua hati yang telah terlepas kewajibannya tetapi tetap erat untuk tetap saling berbagi.
Setiap manusia pasti mempunyai keluarga dan diantara kita pasti sangat menyayangi keluarganya masing masing, keluarga adalah bagian dari hidup dimana kita bisa saling berbagi cerita suka dan duka, semua kita bisa rasakan bersama. mungkin di antara kita tidak bisa di pisahkan dari yang namanya keluarga, keluarga itu bisa di artikan juga sebagai badan kita, seperti halnya disaat kita merasakan di salah satu badan kita maka seluruh badan kita pun akan merasakan sakit, begitu juga bila di antara keluarga kita ada yang sakit maka kita pun akan merasa kan sakit nya juga, turut memikirkan beban yang terkena penyakit.
Ada banyak orang yang terkadang melupakan betapa pentingnya keluarga, terkadang kita melupakan dan menyia-nyiakan salah satu anggota keluarga kita, tapi jika dia telah tiada atau berada jauh dari kita, barulah kita merasakan betapa berartinya dia yang dulu kita acuh kan dan kita sia-sia kan.
Adalah penting untuk mempererat kesetiaan dalam ikatan kekeluargaan dimana dizaman yang serba keruh ini konflik antar keluarga sering lebih sulit didamaikan dibanding konflik antar bukan keluarga. Perekat kesetiaan yang kekal abadi adalah ikatan amal saleh atau kebajikan. Suami isteri yang diikat oleh nilai-nilai kesucian kebajikan biasanya tahan godaan, tahan banting, tahan ombak. Di kala suka mereka bersyukur, di kala duka mereka bersabar sepanjang zaman, baik susah ataupun senang mereka tetap kuat, tabah dan dipenuhi oleh senyum kebahagiaan yang masih akan tetap terasa meski yang satu sudah mendahului berada di alam lain. Pasangan yang demikianlah yang akan dapat menjadi pasangan bukan hanya seumur hidup, tetapi pasangan dunia akhirat.
Ada banyak orang yang terkadang melupakan betapa pentingnya keluarga, terkadang kita melupakan dan menyia-nyiakan salah satu anggota keluarga kita, tapi jika dia telah tiada atau berada jauh dari kita, barulah kita merasakan betapa berartinya dia yang dulu kita acuh kan dan kita sia-sia kan.
Adalah penting untuk mempererat kesetiaan dalam ikatan kekeluargaan dimana dizaman yang serba keruh ini konflik antar keluarga sering lebih sulit didamaikan dibanding konflik antar bukan keluarga. Perekat kesetiaan yang kekal abadi adalah ikatan amal saleh atau kebajikan. Suami isteri yang diikat oleh nilai-nilai kesucian kebajikan biasanya tahan godaan, tahan banting, tahan ombak. Di kala suka mereka bersyukur, di kala duka mereka bersabar sepanjang zaman, baik susah ataupun senang mereka tetap kuat, tabah dan dipenuhi oleh senyum kebahagiaan yang masih akan tetap terasa meski yang satu sudah mendahului berada di alam lain. Pasangan yang demikianlah yang akan dapat menjadi pasangan bukan hanya seumur hidup, tetapi pasangan dunia akhirat.
Masa Kini
Aktivitas tidak lagi bisa atau jarang dilakukan bersama-sama, Jadwal kerja orang tua dan padatnya aktivitas sekolah anak, belum lagi beberapa tuntutan sosialisasi. Membuat waktu yang diluangkan untuk keluarga semakin berkurang. Padahal kegiatan yang dilakukan bersama keluarga bisa membantu anak menumbuhkan kepercayaan diri dan menyuburkan perkembangan sosial yang sehat dalam dirinya. Jadi, betapa sibuknya, meluangkan waktu berkualitas selayaknya tetap dijadikan prioritas tiap anggota keluarga. Berikut tips memilih aktivitas untuk mempererat ikatan keluarga :
1. Ketika waktunya memungkinkan, pastikan seluruh anggota keluarga hadir di meja makan. Apakah itu makan pagi atau makan malam, usahakan Anda dan keluarga bisa duduk bersama dan menikmati makanan yang tersedia dalam situasi yang relaks dan menyenangkan. Coba berbagi cerita tentang apa saja yang terjadi atau rencana kegiatan Anda pada hari itu. Yang terpenting, jangan hiraukan telepon yang masuk saat Anda menjalani ‘ritual’ tersebut,kecuali Anda tahu bahwa telepon yang masuk adalah telepon emergency. Karena ini adalah waktu sakral bagi keluarga Anda, jadi pastikan tidak ada interupsi.
2. Setidaknya sekali seminggu, buat acara nonton film di ruang keluarga atau pergi ke bioskop. Bila ukuran keluarga Anda tergolong besar, menonton di rumah mungkin jadi ilihan yang lebih ringan di kantong dan realistis. Untuk menciptakan suasana bisokop, buat saja popcorn aneka rasa, susun beberapa bean bag di deapn TV, lalu redupkan lampu. Juga pastikan film yang diputar adalah film yang dipilih berdasarkan kesepakatan bersama. Supaya lebih seru, buat aneka macam tema untuk acara nonton bersama ini lalu tentukan dress code sesuai tema film, sebagai ‘tiket masuk’ ke dalam ‘bioskop’.
3. Datangi event special yang melibatkan salah satu anggota keluarga Anda. Misalnya, saat si bungsu akan pentas music di sekolahnya, atau ketika ibu menjadi salah satu panitia kegatan bhakti social di lingkungan rumah. Bawa seluruh anggota keluarga sehingga mereka bisa belajar untuk saling menghargai dan memberikan dukungan.
4. Cari satu kegiatan atau minat yang bisa menyatukan seluruh keluarga. Misal dengan mencoba kegiatan bersepeda, camping, atau sekedar bermain monopoli di dalam rumah. Dengan memiliki minat yang sama, Anda dan keluarga memiliki satu hal yang bisa menjadi ikatan. Hal ini juga bisa menjadi bahan pembicaraan menarik di meja makan.
5. Buat satu proyek yang bisa Anda kerjakan bersama. Misalnya, bila halaman rumah Anda cukup luas, uslkan membuat taman keluarga bersama-sama. Menyusun album foto keluarga atau scrapbook juga bisa dijadikan kegiatan yang menyenangkan. Biarkan tiap anggota keluarga mengusulkan desain yang mereka inginkan lalu biarkan mereka mewujudkannya di dalam album. Biarkan saja tidak sama, yang penting tiap anggota keluarga merasa berkontribusi dalam proyek tersebut.
6. Sebulan sekali, bila anggaran keluarga memungkinkan, tak ada salahnya makan malam di restoran. Sekali-kali, tak perlu memikirkan makanan apa yang akan dimasak, tidak juga Anda repot-repot mempersiapkan makanan dan segala perabotannya. Duduk dan nikmatin saja makanan yang tersedia. Cara ini juga bisa mempersiapkan si kecil menghadapi lingkungan rumah dan belajar bersosialisasi.
7. Rencanakan kegiatan liburan melalui masukan dari seluruh anggota keluarga. Beberapa minggu sebelum acara liburan, kumpulkan seluruh anggota keluarga –termasuk kakek dan nenek, jika Anda memutuskan untuk mengajak mereka- untuk rapat perencanaan. Liburan yang berkesan meninggalkan memori yang menyenangkan di dalam ingatan, baik buat Anda maupun si kecil.
8. Manfaatkan teknologi yang ada. Untuk keluarga besar yang anggotanya ‘tercerai-berai’ di beberapa lokasi yang berjauhan, kenapa tak membuat akun khusus di media sosialisasi di internet, seperti facebook atau Blackberry Message (BBM)? Buat satu grup khusus untuk mengeluarkan keluarga besar Anda. Dengan cara ini, Anda bisa saling berbagi cerita, serta bertukar pesan dan foto serta selalu update dengan kabar terbaru dari anggota keluarga lain. Seru bukan?
9. Fleksibel dan Kreatif. Jangan terpaku pada satu aturan. Bila makan malam tak memungkinkan, ganti dengan acara piknik di akhir pecan. Modal utama Anda bukan uang, melainkan waktu dan ide-ide kegiatan yang menarik.
No comments:
Post a Comment