Home » » Gaya Hidup

Gaya Hidup

Pengertian Gaya Hidup

Gaya hidup adalah perilaku yang mempengaruhi seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya. Gaya hidup merupakan penampakan eksistensi yang dipakai sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu. Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain, berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. Untuk merefleksikan image ini, dibutuhkan simbol-simbol status tertentu, yang sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku konsumsinya.

Istilah gaya hidup pada asalnya dicipta oleh ahli psikologi Austria, Alfred Adler, pada 1929. Pengertiannya yang lebih luas, sebagaimana difahami pada hari ini,

Dalam bidang sosiologi, gaya hidup ialah cara bagaimana seseorang hidup. Gaya hidup ialah kumpulan ciri tingkah laku yang berarti kepada kedua orang tua , orang lain dan diri sendiri dalam sesuatu masa dan tempat, termasuk hubungan sosial, penggunaan, hiburan, dan pakaian. Tingkah laku dan amalan dalam gaya hidup merupakan campuran tabiat yang lazim membuat sesuatu itu ada dalam diri seseorang yang disertai tindakan berdasarkan logik. 

Gaya hidup biasanya membayangkan sikap, nilai, dan pandangan dunia seseorang. gaya hidup ialah cara untuk memupuk konsep kendiri serta mencipta simbol kebudayaan yang menggemakan identitas peribadi. Namun bukan semua aspek gaya hidup bersifat sukarela pada sepenuhnya. Sistem-sistem sosial dan teknikal di sekeliling mereka turut mempengaruhi pilihan gaya hidup seseorang serta simbol yang dapat digunakan untuk menonjolkan gaya hidup kepada orang-orang lain dan diri sendiri.

Dalam Gaya hidup modern dimasa ini adalah lebih kepada menyembunyikan Identitas pribadi yang sebenarnya dengan melakukan perbuatan sehari-hari yang berbeda pula semakin menandakan sesuatu gaya hidup yang semakin kabur dalam masyarakat moden. Misalnya, memegang kepercayaan dan melakukan kegiatan-kegiatan yang menggunakan sumber serta menghasilkan sisa yang berbahaya dan mencapai penghargaan diri menerusi pemegangan kepercayaan dan pembuatan kegiatan-kegiatan tersebut. Sebagian pengamat menyatakan bahwa dalam kemoderenan, asas pembinaan gaya hidup ialah tingkah laku penggunaan yang menawarkan kemungkinan untuk mencipta dan membedakan diri lagi menerusi produk dan perkhidmatan yang menandakan gaya hidup yang berbeda.

Gaya Hidup Berpolitik Istilah "gaya hidup" dalam bidang politik sering digunakan untuk memberikan gagasan bahwa masyarakat perlu menerima berbagai-bagai cara hidup. Ini berdasarkan sudut pandangan bahwa segala perbedaan antara cara-cara hidup adalah bukan karena eksistensial. "Gaya hidup" yang terkadang juga digunakan untuk menonjolkan cara hidup yang bertentangan dengan cara-cara hidup yang lain yang dianggap sebagai gaya hidup utama atau normatif.

Dalam bidang perniagaan, "gaya hidup" memberikan para pengiklan dan pemasar cara untuk menyasarkan dan memadankan kehendak pengguna dengan produk mereka, atau untuk mewujudkan minat terhadap produk baru mereka. Justeru, para pemasar mengkaji pola kepercayaan dan tindakan yang mencirikan gaya-gaya hidup pengguna dan mendorong mereka ke arah pembelanjaan dan penggunaan. Pola-pola itu membayangkan faktor-faktor demografi (tabiat, sikap, cita rasa, taraf kesusilaan, tahap ekonomi, dan sebagainya) yang mentakrifkan kelompok sasaran pemasar. Sebagai binaan yang mengarahkan manusia untuk berinteraksi dengan dunia-dunia mereka sebagai pengguna, gaya-gaya hidup tertakluk kepada perubahan oleh tuntutan inovasi pemasaran dan teknologi.

Secara tidak sadar gaya hidup modern lebih kepada penjiplakan atau pengcopian serta pemaksaan tabiat , sikap , cita rasa, dan sebagainya yang terus berubah sesuai dengan keinginan pembuat atau perancang hidup modern, sehingga manusia modern tidak lagi memiliki keputusan sendiri tentang apa yang pantas dan cocok untuk diri , keluarga dan lingkungan melainkan lebih dipaksakan kepada selera pencipta gaya hidup. sehingga mereka yang terus mengikuti secara tidak langsung telah menjadi robot dari keinginan si pemilik gaya hidup yang entah berantah.

Selayaknya status sosial merupakan penghargaan masyarakat atas prestasi yang dicapai oleh seseorang. Jika seseorang telah mencapai suatu prestasi tertentu, ia layak di tempatkan pada lapisan tertentu dalam masyarakatnya. Semua orang diharapkan mempunyai kesempatan yang sama untuk meraih prestasi, dan melahirkan kompetisi untuk meraihnya dan bukannya diprestasikan.


Share this article :

No comments:

Post a Comment

PD

Popular Post

Followers

 
Support : Copyright © 2011. Duniaku Bukan Duniamu - All Rights Reserved
Template Modify and Proudly powered by Free Blog